Bupati Jember Didemo Ratusan Buruh Di Hari Pertama Kerja
Foto: Yakub Mulyono"Kami menuntut Pemkab Jember membantu mediasi perkara PHK sebanyak 136 eks karyawan Syafia Mall. Kami menuntut hak hak kepegawaian kami," kata Korlap Aksi sekaligus Ketua Sarbumusi Jember, Umar Faruk, Senin (22/2/2016).
Ratusan buruh Syafia Mall terlantar sesudah pemiliknya, Shiraz Hussein dipenjara akhir perkara penipuan aset tanah daerah Syafia Mall. Pengadilan Negeri Jember menyatakan Shiraz Hussein terbukti bersalah melaksanakan penipuan kepada Lilu, sang pemilik lahan tersebut.
PN Jember memutuskan untuk melaksanakan penertiban bangunan Syafia Malla. Tim penertiban melaksanakan sanksi pengosongan barang di Syafia Mall. Aksi tersebut berjalan lancar tanpa adanya perlawanan dari para karyawan. Eksekusi dijaga ketat oleh Personel Polres dan juga Tentara Nasional Indonesia Jember.
Namun, sanksi tersebut menyisakan perkara baru. Salah satu karyawan Syafia Mall, Ari Dharma Sulistyowati (43), mengeluhkan tidak adanya kejelasan nasibnya.
"Sejak pemilik Syafia ditahan, General Manager mengundurkan diri. Nasib kami tidak jelas, tidak ada yang bertanggung jawab pemberian pesangon kami," kata wanita yang bersahabat disapa Lis ini.
Lis merupakan tulang punggung keluarga. Dia mempunyai tiga orang anak. Suaminya tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sedangkan Lis mendapat honor Rp 1 juta per bulan dari Syafia Mall.
"Itu sudah termasuk tunjangan kerja. Anak kedua saya kelas 3 Sekolah Menengah Pertama mau masuk SMA. Sedangkan anak terakhir berusia 10 tahun. Saya berharap ada perhatian dari pemerintah," tandasnya.
Buruh membubarkan diri sesudah tuntutannya biar ditemui Bupati Jember tak berhasil. Berdasarkan informasi, Faida - Muqit melaksanakan sidak ke sejumlah SKPD Jember. Sehingga tidak berada di gedung Pemkab Jember.
Sumber detik.com