Nanas Kuntet, Kecil Tapi Bikin Tebal Isi Dompet

Blitar -Cerdas melihat peluang bisnis akan mendatangkan laba manis dan memuaskan. Seperti yang dilakukan Samrotul Azizah ini. Melihat banyak buah nanas kuntet terbuang, pandangan baru bisnisnya justru bermunculan.
Baca Juga
"Suami dan mertua saya suplier nanas ke beberapa daerah. Nanas yang kecil -kecil itu gak mampu dikirim. Lalu saya kepikir, daripada dibuang mending saya olah jadikan selai dan dodol saja," kata Azizah ditemui di rumahnya di Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, Kamis (4/10/2018).
Olahan selainya hanya diminati penjual roti bakar. Sedangkan dodol, nyaris tak terjual. Panganan ini hanya diminati ketika masa Idulfitri saja. Tak berhenti berkreasi, Azizahpun mencoba menciptakan produk olahan lainnya. Yakni minuman sari nanas.
Azizah pun mulai mengerjakan menciptakan minuman sari nanas secara manual. Buah nanas dikupas kulitnya, kemudian dicuci dan dipotong. Potongan nanas dimasak dengan air yang dicampur gula asli, bukan rafinasi. Tanpa tambahan materi kimia lainnya, sehingga rasanya lebih segar.
![]() |
Baca juga: Nanas Kundur Siap Banjiri Pasar Singapura |
"Saya memang tidak mau menambahkan perasa dan pelengkap buatan, biar rasanya tidak berubah dan tidak menciptakan serik (gatal) di tenggorokan," tandasnya.
Mulanya, hanya para tetangga dan kerabat yang mengonsumsi minuman sari nanas ini. Namun tak disangka. Dalam rentang waktu tiga bulan, ajakan sari nanas ini melonjak tajam.
Tak mau kehilangan kesempatan, Azizahpun memberanikan diri membeli mesin pengolah dan packaging minuman. Azizah juga merekrut karyawan sebanyak tujuh orang.
"Kalau pakai mesin ini, sehari mampu memproduksi 100 hingga 500 kardus minuman sari buah nanas. Setiap kardus untuk kemasan 120 ml berisi 32 gelas. Sedangkan yang berisi 150 ml, satu kardus berisi 24 gelas," ujarnya.
Kemasan 120 ml isi 32 cup/dus dijual harga grosir Rp 22.000. Sedangkan untuk harga eceran Rp 25.000. Untuk kemasan 150 ml isi 24 cup/dus, harga grosir Rp 18.000 dan harga ecerannya Rp 20.000
Pesanan akan meningkat hingga tiga kali lipat menjelang Lebaran. Sehingga Azizah harus mempekerjakan 21 karyawan yang dibagi menjadi tiga shiff.
Menjelang hari raya, ia mampu memproduksi 1.500 kardus minuman per hari.
"Alhamdulillah menjelang hari raya ajakan meningkat, sehingga harus disiapkan semenjak tiga bulan sebelumnya," terangnya.
Bisnis yang baru dimulai bulan Agustus tahun 2017 lalu, mampu dirasakan alhasil sekarang. Azizah mampu mendapatkan laba higienis sebanyak Rp 60 juga per bulan.
Sumber detik.com
Sumber https://3i-networkspalangkaraya.blogspot.com