Geliat Pariwisata Banyuwangi Dan Dampaknya Pada Umkm Masakan Ringan

Geliat Pariwisata Banyuwangi dan Dampaknya pada UMKM Makanan Ringan Geliat Pariwisata Bany Geliat Pariwisata Banyuwangi Dan Dampaknya Pada Umkm Makanan RinganFoto: Ardian Fanani

Banyuwangi -Imbas geliat pariwisata di Banyuwangi semakin meningkat berdampak faktual ke penjualan banyak sekali sektor UMKM. Salah satunya, UMKM sektor masakan banyak sekali macam penganan ringan.

Salah satunya ialah rumah produksi masakan ringan 'Anisa'. Perkembangan UMKM milik Kurnia (48) di Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi ini makin pesat beberapa tahun terakhir. Makanan ringan Anisa banyak terserap pasar, mulai bolu kering, bagiak, opak gulung, opak lipat, masakan ringan elok matahari, sampai keciput.

"Perkembangan perjuangan saya tidak bisa terlepas dari semakin tumbuhnya ekonomi dan dunia pariwisata di Banyuwangi. Saat ada festival, Banyuwangi kedatangan banyak wisatawan yang niscaya butuh buah tangan masakan ringan elok khas tempat ini," kata Kurnia, kepada wartawan, Kamis (1/11/2018).

Memulai bisnis masakan ringan elok kering semenjak tahun 2008 dengan susah payah, Kurnia mencoba dengan produksi tak banyak. Proses produksi dilakukan sendiri. Penjualan kuenya hanya berkisar 1.000 bungkus/bulan. "Awal dulu saya hanya bikin masakan ringan elok bagiak. Penjualannya juga masih terbatas karena ialah peminatnya belum banyak," kenang Kurnia.


Baru sesudah 2011, saat Banyuwangi mulai rutin menggelar banyak sekali atraksi pekan raya wisata, bisnis Kurnia mulai melonjak. Dia aktif memasok ke sejumlah sentra buah tangan di Banyuwangi. Untuk pemesanan, saat ini melonjak menjadi 7.500 bungkus per bulan. Omzetnya pun ikut terkerek, dari hanya Rp 6 juta/bulan, kini bisa mencapai Rp 240 juta/bulan.

"Saat itu saya belum punya outlet sendiri. Makara hanya memasok ke toko oleh-oleh. Akhirnya saya tahun 2014 mulai berani bikin outlet sendiri karena ialah penjualan terus meningkat," ujar Kurnia.

Diakuinya, keberhasilan Banyuwangi mengemas dan promosi wisata yang gencar itu, berimbas dengan penjualan masakan ringan elok kering yang diproduksinya.

"Peningkatannya signifikan sekali. Dulu saya tidak punya karyawan, kini sudah dibantu 30 karyawan. Alhamdulillah, agar barokah," kata beliau semringah.

Rumah produksi Anisa populer dengan masakan ringan elok bolunya yang laris-manis. Untuk menjawab perkembangan pasar wisatawan, Kurnia memodifikasi beragam rasa, menyerupai bolu tape, bolu pandan, bolu senyum, bolu lapis, dan bolu gula merah.

Sementara Bupati Abdullah Azwar Anas bersyukur Banyuwangi Festival yang digelar semenjak 2011 silam bisa mengungkit perekonomian warga kecil. Setiap tahunnya, Banyuwangi Festival beragendakan puluhan atraksi wisata yang mendatangkan ribuan wisatawan.

"Semoga geliat perekonomian ini bisa dirasakan oleh seluruh warga Banyuwangi. Masyarakat kami harapkan bisa jeli menangkap peluang perjuangan yang tercipta dari geliat ekonomi dan pariwisata Banyuwangi. Silakan tiba ke Rumah Kreatif milik Pemkab Banyuwangi untuk mendapat fasilitasi desain kemasan gratis, pemasaran, dan sebagainya," kata Anas.

Sumber detik.com
Sumber https://3i-networkspalangkaraya.blogspot.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel