Jika Tuntutan Tak Dipenuhi, Buruh Ancam Mogok Massal Bulan November

Jakarta -Ribuan buruh dari Jabodetabek turun ke jalan dalam agresi demonstrasi. Jika tuntutan tak dipenuhi, buruh mengancam akan mogok massal pada bulan November
Baca Juga
"Isu bohong jika agresi 1 September ini untuk menggoyang pemerintah. Tidak boleh ada yang memanfaatkan gerakan ini. Aksi ini tidak ada yang menunggangi baik dari parpol, ini pyur murni buruh," katanya.
"Batasan kita memberi kesemaptan pada pemerintah hingga November. jika tidak kami akan koordinasikan mogok nasional, 5 juta buruh akan turun," kata Iqbal dalam kesempatan yang sama.
"Tapi kami percaya Presiden akan memperbaik keadaan ini. Kita akan terus bergerak," sambungnya.
Saat ini para perwakilan buruh tengah melaksanakan konsolidasi dengan 5 menteri di Kantor Kemenkopolhukam. Menteri-menteri yang akan menemui mereka yaitu Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut B Panjaitan, Menkes Nila M, Menaker Hanif Dhakiri, Menkeu Bambang Brodjonegoro, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Sementara itu massa buruh masih melaksanakan orasi di depan Istana Negara. Sesekali buruh bernyanyi dan berjoged ataupun berguyon untuk membangkitkan semangat.
"Assallammualaikum Pak Jokowi. Pak Jokowi dengar nggak? Semoga pak Jokowi dengar ya," ucap seorang orator disambut tawa buruh lainnya.
Beberapa buruh tampak beristirahat sambil menunggu perwakilan mereka yang sedang bertemu 5 menteri. Salah satunya yaitu Iwan, buruh perusahaan metal dari Bekasi.
"Saya mau ikut demo ini alasannya yaitu hampir semua di perusahan metal karyawan pada di-PHK. Karena alasannya efisiensi," Iwan menjelaskan.
Susana agresi hingga sekarang masih kondusif. Para personel kepolisian masih berjaga di pos nya masing-masing. Buruh pun tidak berusaha untuk merangsek pagar kawat berduri yang dipasang di depan Istana.
Sumber detik.com