Cara Rizka Sari Yuliani Hadapi Tantangan Di Bisnis Jasa Ekspedisi (Bagian 2)

Cara Rizka Sari Yuliani Hadapi Tantangan di Bisnis Jasa Ekspedisi (Bagian 2)
Jakarta -

Meski sudah dibekali dengan ilmu seputar operasional pengiriman paket semenjak muda, jauh sebelum ia menjabat sebagai Direktur Operasional TIKI Bekasi, Rizka Sari Yuliani (25) tetap tidak terlepas dari banyak sekali tantangan perjuangan yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu naiknya harga materi bakar minyak (BBM).

Otomatis biaya operasional pengiriman harus ikut naik. Sementara pelanggan perjuangan jasa pengiriman sangat sensitif soal harga. "Kita sempat melaksanakan efisiensi kerja dengan mengurangi waktu kerja. Sebelumnya seluruh karyawan bekerja hingga hari Sabtu, namun kini kami lakukan efisiensi dengan hanya bab operasional yang masuk kerja hingga hari Sabtu. Budaya perusahaan TIKI dibangun atas dasar kekeluargaan. Maka dari itu, kami lebih menentukan melaksanakan efisiensi jam kerja dibandingkan dengan melaksanakan PHK," jelasnya.

Selain itu ada satu tantangan lagi yang masih menjadi PR-nya hingga ketika ini yaitu mengedukasi pelanggan mengenai cara packing yang kondusif dan barang-barang yang dihentikan untuk dikirim lewat jasa TIKI.

"Kita masih sering menemukan pelanggan yang ingin mengirim barang dalam bentuk cairan hingga binatang hidup yang tidak dibekali dengan surat karantina resmi yang jelas-jelas dihentikan lewat TIKI. Macam-macam, sering sekali ada yang mau kirim reptil berupa ular hingga kadal. Biasanya dikemas dalam container plastik dilubangi dan dibungkus karung goni. Kita sudah pribadi tolak dari awal," kisah Rizka.

Selain itu, pelanggan ternyata masih banyak yang awam mengenai bagaimana mengemas barang kirimannya dengan kondusif semoga tidak tercecer. "Sampai di kawasan kami ternyata packing-nya kurang aman, padahal barangnya riskan rusak atau tercecer. Namun, ketika ditawarkan untuk packing kayuatau asuransi mereka menolak. Sementara tanggung jawab keutuhan barang ada di kita. Kita bukan ingin mencari uang pelengkap lho, tapi tidak mau pelanggan kecewa," terangnya.

Untuk mengatasinya rencananya Rizka akan menciptakan sebuah video atau poster kartun yang atraktif untuk disaksikan oleh pelanggan semoga mereka lebih memahami tata cara packing dan peraturan pengiriman barang lewat TIKI.

Meski masih banyak hal yang harus ia pelajari dan benahi, Ia tetap optimis. Satu hal yang selalu menjadi 'pegangan' untuk meneruskan kesuksesan orang tuanya membesarkan TIKI Bekasi yaitu pemikiran sang ayah sendiri.

Ayahnya selalu berkata kalau bekerja jadi pimpinan jangan hanya duduk manis di kantor tapi harus turun ke semua bagian, mengontrol dan mengecek langsung. Ucapan ini selalu terngiang di kepalanya. Rizka juga berusaha untuk siap 24 jam kalau seandainya ada duduk kasus yang harus ditangani,sesederhana apapun masalahnya. Satu lagi yaitu tidak menunda pekerjaan.

"Intinya saya gembira sama Papa saya. Saya tahu Papa saya ngerintisnya dari nol sepertiapa kerja kerasnya, susahnya sepertiapa, hingga sekarang. Sosoknya walaupun keras, galak, saya bangga. Banyak pelajaran yang dapat saya peroleh dari dirinya. Saya harap saya masih dapat terus mencar ilmu alasannya yaitu mencar ilmu itu berdasarkan saya seumur hidup," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Rizka juga berterima kasih atas tunjangan BCA sebagai bank yang selalu mendukung kebutuhan perbankan bisnisnya. Salah satu faktor lagi yang menciptakan sebuah perjuangan mulus yaitu sistem keuangan yang lancar. Selama ini Rizka dan sang ayah mempercayakan keuangan TIKI Bekasi kepada BCA. Menurutnya, BCA merupakan bank transaksional yang selalu inovatif dalam menyediakan layanan baik untuk nasabah individu maupun bisnis.

"Kami yaitu nasabah BCA. Begitu juga perusahaan ini. BCA yaitu bank ternyaman. Di mana saja ada BCA. Keep up the good work, kalau kritik, jangan hingga deh ada kritik untuk BCA. Saat ini sudah anggun sekali," ucap Rizka menutup pembicaraan siang itu.

BCA Senantiasa di Sisi Anda



Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel