Akhir Dongeng Rizky Dipatuk King Cobra Peliharaan
Palangka Raya -Keluarga karenanya lapang dada memakamkan Dewa Rizky Achmad (19) sesudah empat hari diyakini mati suri sesudah dipatuk ular king cobra peliharaan. Isak tangis mengantar kepergian Rizky ke Sang Khalik.
Keluarga menyatakan Rizky meninggal dunia pada Kamis (12/7/2018) pukul 04.00 WIB. Mereka menghentikan pengobatan dan ritual untuk menghidupkan Rizky, yang mereka yakini mati suri.
"Informasi dari pihak keluarga mau dikubur hari ini, sekitar pukul 13.00 WIB," kata Kapolsek Pahandut Palangka Raya AKP Roni Wijaya ketika dihubungi detikcom, Kamis (12/7/2018).
Proses pemakaman Rizky cukup panjang dan berliku. Rizky awalnya dipatuk ular king cobra peliharaannya di car free day (CFD) Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (8/7). Dia lalu dilarikan ke RSUD Doris Sylvanus dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin (9/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Rizky ketika dirawat di RS sesudah dipatuk king cobra peliharaan. (istimewa/ERP) |
Namun, sesudah dibawa ke rumah duka, keluarga meyakini Rizky belum meninggal, melainkan mati suri. Ritual pun dilakukan sejumlah 'orang pintar' dan pawang ular, salah satunya dengan menempatkan Rizky dan king cobra tersebut di dalam satu kelambu di halaman rumah.
Keluarga ketika itu meyakini Rizky bisa bangun dari mati suri jika king cobra berwarna kuning keemasan itu kembali mematuk badan Rizky. Namun hingga hari keempat, kondisi Rizky tidak berubah. Seorang guru spiritual pun didatangkan untuk memastikan ajal Rizky supaya segera dikuburkan.
Cerita soal kedatangan guru spiritual ini disampaikan Ketua Lembaga Swadaya Rakyat Laskar Pembela Masyarakat Tertindas (LSR LPMT) Kalimantan Tengah Agatisansyah ketika dihubungi detikcom, Kamis (12/7). Dia semenjak awal ikut menangani alasannya yaitu ayah Rizky merupakan anggota ormasnya.
Rizky ketika diobati alasannya yaitu diyakini mengalami mati suri meski sudah divonis meninggal oleh rumah sakit (FB/Zekoy PRJ) |
Agatis menceritakan guru spiritual ini tiba ke rumah murung di Jalan Danau Rangas, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekanraya, Palangka Raya, pada Rabu (11/7) malam. Dia pun memanjatkan doa-doa.
"Jadi malamnya datanglah guru spiritual Pak Gubernur Kalteng, Aad Khan, atas saran Pak Gubernur juga sih tiba ke rumah duka. Makara dia bacakan doa, sesudah itu ia bilang 'kita tunggu hingga pagilah. Kalau memang sudah kaku berarti meninggal'. Ternyata pagi itu badan Rizky kaku hingga karenanya dimakamkan tadi," terperinci Agatis.
Agatis menyatakan guru spiritual ini tolong-menolong setuju Rizky sudah meninggal sesuai dengan vonis rumah sakit. Namun untuk menghormati pihak keluarga yang meyakini Rizky mati suri, dia meminta supaya Rizky dimakamkan jikalau jasadnya sudah kaku.
Aksi Rizky sebelum tewas dipatuk king cobra peliharaan. (FB/Risky Ahmad) |
Jasad Rizky, berdasarkan Agatis, sebelumnya memang masih hangat serta tidak kaku dan berbau layaknya orang meninggal. Namun dia meyakini itu akhir pengaruh dari bisa ular atau serum antibisa ular yang diberikan pihak RSUD Doris Sylvanus.
"Jadi dari Senin hingga Kamis memang ibarat tidak ada pembusukan sedikit pun, tidak ada berbau. Makara orang berkunjung saya tanya 'apa ada aroma kurang sedap?' Semua menyatakan tidak ada. Jam empat pagi dinyatakan meninggal, gres jasad Rizky kaku dan lalu dimakamkan," ucapnya.
Ditambahkan Agatis, ular king cobra yang mematuk Rizky tidak jadi diserahkan ke BKSDA Kalimantan Tengah. Ular itu sudah dilepaskan di hutan, malam hari sebelum Rizky dinyatakan keluarga meninggal. Pelepasan didampingi anggota Polres Kota Palangka Raya.
Menurut Agatis, ular itu dilepaskan atas undangan almarhum. Menurutnya, yang dilepas hanya king cobra milik Rizky, sedangkan ular lainnya, ibarat piton, masih berada di rumah. Sebelum dilepas, ular itu sempat diukur dan panjangnya mencapai 3,80 meter.
Aksi Rizky sebelum tewas dipatuk king cobra peliharaan. (FB/Risky Ahmad) |
"Jadi memang undangan almarhum ular ini dibuang jauh-jauh yang tidak ada insan biar tidak ada lagi korban. Pesan almarhum ular ini jangan dijual, jangan dikasih orang, diminta dibuang jauh-jauh di daerah dia menemukan ular itu," jelasnya.
Semasa hidup, berdasarkan Agatis, Rizky memang dikenal menyukai ular. Rizky berasal dari keluarga sederhana dan jadi tulang punggung keluarga. Rizky pernah beberapa kali dipatuk ular selain king cobra. Namun, berdasarkan Agatis, Rizky hanya meriang.
"Rizky dan keluarganya orang nggak mampu. Rizky ini tulang punggung keluarga. Dia selama ini atraksi ular untuk membantu menghidupi keluarganya. Untuk biaya pengobatan Rizky di rumah sakit, itu Pak Gubernur yang menangani. Ditanggung pemerintah," jelasnya.
Sumber detik.com