Era Sby

Wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke wilayah lain semakin gencar disuarakan sesudah banjir besar melanda sepekan terakhir. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) punya pandangan tersendiri soal ini.

Staf khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai mengatakan, presiden menyambut baik keterbukaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mendiskusikan tentang perpindahan ibu kota negara. Velix bahkan sudah pernah mendorong Jokowi biar memikirkan konsep pemindahan sentra pemerintahan ke kota lain.

\\\"Sejak simpulan 2009 kemudian Presiden SBY terbuka dan tidak tabu untuk berdiskusi atas tentang perpindahan ibukota negara,\\\" kata Velix dalam rilis kepada detikcom, Senin (21\/1\/2013).

Penegasan SBY untuk terbuka berdiskusi pemindahan ibukota negara pernah disampaikan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2 Desember 2009 kemudian di program Rapat Kerja Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Selanjutnya, Presiden menyampaikan 3 skenario Pemindahan Ibukota Negara pada Agustus 2010 ketika bertemu dengan para pemimpin media massa.

Menurut SBY, Jakarta tidak dapat lagi menampung interaksi insan dan lingkungannya. Dalam tetapkan kebijakan ini, diharapkan langkah yang bersifat teknokratis dan langkah politik sebagai kegiatan kolektif dari seluruh komponen bangsa. Hal ini sebagai langkah visioner, terobosan, sekaligus thinking outside the box bagi masa depan Indonesia.

\\\"Atas tentang ini, Presiden SBY bahkan telah mengajukan 3 skenario perpindahan ibukota yang perlu didiskusikan oleh publik,\\\" terangnya.

Skenario pertama yakni mempertahankan Jakarta sebagai ibukota, sentra pemerintahan, sekaligus kota ekonomi dan perdagangan. Pilihan atas opsi ini berkonsekuensi pada pembenahan total atas soal macet, banjir, transportasi, pemukiman, dan tata ruang wilayah.

Skenario kedua, membangun ibukota yang benar-benar baru. \\\"Kata Presiden SBY, kita bangkit totally new capital<\/i>,\\\" imbuh Velix.

Sedangkan skenario ketiga, ibukota tetap di Jakarta, namun memindahkan sentra pemerintahan ke lokasi lain. Atas 3 skenario itu, SBY mengajak semua komponen bangsa untuk membahas secara terbuka, matang, dan komprehensif atas tentang ini.

\\\"Karena itu, kebijakan perpindahan ibukota dan\/atau pergeseran sentra pemerintahan harus menjangkau taktik jangka panjang bangsa,\\\" terangnya.

Sebelumnya, Jokowi baiklah dengan proposal pemindahan ibu kota dari Jakarta. Namun ada syaratnya.

\\\"Kalau memang sudah kita mentok dan kesulitan mengatasi banjir Jakarta, semua langkah dan tahapan sudah kita jalankan dan tidak ada jalan lain, saya sangat baiklah dengan Ketua MPR (untuk pindah Ibu kota),\\\" kata Jokowi (saat masih Guburnur DKI)


 sumber : https://news.detik.com/berita/2148515/sby-tawarkan-3-skenario-pemindahan-ibu-kota?_ga=2.205535696.2116355494.1494403522-1730547056.1494236429 

Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), muncul planning untuk memperluas wilayah cakupan Jakarta sebagai ibu kota menjadi The Greater Jakarta. Kala itu pemerintah berencana untuk memperluas Jakarta hingga Sukabumi dan Purwakarta, namun tak berjalan.

Selain itu, SBY pernah menggulirkan 3 skenario terkait ibu kota.
Pertama, mempertahankan Jakarta sebagai ibukota, sentra pemerintahan, sekaligus kota ekonomi dan perdagangan. Pilihan atas opsi ini berkonsekuensi pada pembenahan total atas soal macet, banjir, transportasi, pemukiman, dan tata ruang wilayah.

Kedua, membangun ibu kota yang benar-benar baru.  
Ketiga, ibukota tetap di Jakarta, namun memindahkan sentra pemerintahan ke lokasi lain

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel