Jokowi Minta Kepala Bnpb, Panglima Tni, Dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Bereskan Karhutla

Jakarta -Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sejumlah titik di Sumatera dan Kalimantan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian membereskan duduk kasus tersebut.
Baca Juga
Plh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelaskan, personel adonan tersebut merupakan Satuan Tugas (Satgas) Darat yang berasal dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan kementerian/lembaga lainnya.
Upaya Satgas Darat didukung operasi udara di bawah kendali Satgas Udara. Satgas Udara mengerahkan armada helikopter dan fixed wing yang difungsikan untuk pemadaman, pendinginan, patroli, dan survei.
Baca juga: Kabut Asap Mulai Masuki Kota Jambi |
Helikopter-helikopter tersebut disiagakan di empat provinsi, yaitu Riau 17 helikopter, Sumatera Selatan 3 heli, Kalimantan Barat 6 heli, dan Kalimantan Tengah 7. Total air yang dipakai untuk pemadaman dan pendinginan sejumlah 61.066.300 liter untuk semua wilayah terdampak.
Selain memakai helikopter, Satgas Udara juga didukung pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Operasi ini dimaksudkan untuk memicu terjadinya hujan di wilayah-wilayah yang terpapar hotspot atau titik panas dengan menebarkan garam di awan potensial.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera sampai Kalimantan Barat masih terkendali. Menteri Siti Nurbaya Bakar bahkan sudah mendatangi Kalimantan untuk memantau insiden itu.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah, menyampaikan dikala ini kebakaran tersebut masih terkendali alasannya ialah berada di lahan masyarakat.
"Masih terkendali, umumnya di lahan masyarakat, bukan perusahaan," kata Karliansyah seusai pembukaan TJB Infinite 2019 di Hotel Patra, Semarang, Selasa (30/7/2019).
Ia menjelaskan Presiden Joko Widodo sudah memperlihatkan perintah supaya kebakaran tidak semakin besar, sehingga upaya pemadaman terus dilakukan. Menteri KLHK dikala ini juga eksklusif terbang ke Kalimantan untuk melaksanakan pemantauan.
"Presiden minta jangan membesar, Bu Menteri ini masih di sana," pungkasnya.
Sumber detik.com