Mediasi Gagal, Buruh Di Madiun Segel Gudang Dengan Dirikan Tenda

Mediasi Gagal, Buruh di Madiun Segel Gudang dengan Dirikan TendaAksi mogok kerja di Madiun/Foto: Sugeng Harianto

Madiun -Sekitar 60 buruh PT Cipta Gagas Lestari (Grup PT Wings Surya Surabaya) Kota Madiun melaksanakan penyegelan pintu gerbang. Penyegelan dilakukan oleh buruh kontrak dengan mendirikan tenda di pintu gerbang utama gudang.

Tenda terpal warna biru tampak dipasang oleh para buruh dengan mengikatkan ke pintu gerbang. "Kemarin enam yang di PHK sekarang bertambah dua jadi delapan. Pasti akan bertambah lagi hingga 11 nanti. Semua diintimidasi dengan surat di kirim ke rumah buruh menyebut bila tidak masuk kerja akan di PHK," ujar salah satu karyawan yang aktif sebagai pengurus Federal Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Wahyu Kurniawan kepada wartawan di lokasi, Sabtu (16/3/2019).

Menurut Wahyu, meski dirinya sudah diangkat karyawan tetap namun ingin memperjuangkan nasib rekannya untuk dipekerjakan kembali. Sementara tenda didirikan alasannya yakni belum adanya titik temu dalam mediasi antara buruh dengan perusahaan.

"Kasihan mereka bila di PHK sepihak. Disnaker harus didatangkan kembali hingga tuntutan kami dipenuhi," imbuhnya.


Akibat penyegelan para buruh, puluhan armada angkutan yang akan mengirimkan produk Wings tidak sanggup bergerak. Sebagian karyawan yang tidak mogok nggak berani untuk mengeluarkan armada alasannya yakni dihadang oleh puluhan buruh yang menggelar aksi.

Dari data yang dihimpun detikcom, selain derma solidaritas atas pemecatan rekan kerja, para buruh itu juga menuntut pengangkatan karyawan tetap bagi yang telah bekerja puluhan tahun. Karyawan mengaku, semenjak perpindahan dari PT Wings Surya menjadi PT Cipta Gagas Lestari pada tiga tahun lalu, belum ada pengangkatan karyawan sama sekali.

"Ini ada yang sebelas tahun semenjak masih PT Wings Surya menjadi PT CGL belum diangkat karyawan ada. Setiap tahun memperbarui kontrak," ujar salah satu karyawan yang tidak mau disebut namanya.

Ia juga mengaku belum menerima pesangon atas perpindahan perusahaan tersebut. "Perpindahan saya sanggup info seharusnya sanggup pesangon, yang masa kerja berlanjut," imbuhnya.


Puluhan buruh yang mendirikan tenda di depan pintu gerbang utama itu tampak membentangkan spanduk organisasi buruh Federal Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Sebagian dari mereka tampak tiduran dengan menggelar tikar plastik.

Puluhan anggota kepolisian Polresta Madiun tampak memantau agresi mogok puluhan buruh supaya tidak anarkis. Sementara pihak perusahaan belum ada yang keluar untuk melanjutkan mediasi. Aksi mogok tersebut memasuki hari ketiga semenjak Kamis (14/3).

PT Cipta Gagas Lestari (CGL) yang merupakan agen produk dari PT Wings Surya menyikapi itu dengan pengenaan hukuman kepada yang melaksanakan aksi. "Jadi begini, alasannya yakni mogok kerja itu tidak sah, jadi kita akan mengambil tindakan sesuai undang-undang yang berlaku," kata Staf Legal Officer PT Cipta Gagas Lestari, Yori Gunawan kepada detikcom di kantornya Jumat (15/3).

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel