Kemenaker Telaah Laporan Nurullita Yang Ngaku Dipecat Alasannya Ialah Dukung Jokowi

Kemenaker Telaah Laporan Nurullita yang Ngaku Dipecat alasannya Dukung JokowiNurullita (jilbab biru) di gedung Kemenaker, Jakarta Selatan. (Bil Wahid/detikcom)

Jakarta -Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mendapatkan laporan Nurullita (40), karyawan sebuah perusahaan bidang ekspor-impor, yang mengaku dipecat alasannya berbeda pilihan di Pilpres 2019. Pihak Kemenaker menyebut Nurullita sudah mendapatkan pesangon atas pemecatannya.

"Kalau saya baca (laporannya) sekilas, beliau sudah terima pesangonnya. Kalau sudah terima pesangonnya, kompensasinya, berarti sudah terima PHK-nya," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Secara Bipartit Direktorat PPHI Kemenaker Ferry Saragih ketika dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (21/3/2019).

Meskipun demikian, Ferry memastikan pihaknya akan menganalisis laporan Nurullita. Untuk tindak lanjutnya, sebut Ferry, sanggup berupa pemanggilan pihak terkait.

"Tapi alasannya ditanya, saya paling jawabnya sekilas ibarat itu, dan kita mesti panggil dulu para pihak. Apakah nanti pimpinan oke atau bagaimana saya belum sanggup pastikan. Karena memang... jikalau perlu untuk di-clear-kan, kita akan panggil," jelasnya.




Ferry menjelaskan, dalam perkara ini, pihaknya tidak akan masuk ke ranah politik, ibarat yang disampaikan Nurullita. Dia menekankan kewenangan Kemenaker yaitu memastikan hak-hak Nurullita dipenuhi pihak perusahaan.

"Kalau seandainya ada alasan apa pun yang dianggap tidak benar, terus apa lagi yang diminta? Kan kita galau juga. Goal-nya? Kan pesangonnya diterima. Kalau kita larinya ke situ. Meskipun dari alasannya apa, mungkin di-PHK sepihak tanpa ada kesalahan, di-PHK sepihak alasannya ada kesalahan, nah itu kan kita melihatnya dari sisi kompensasinya," papar Ferry.

Sebelumnya, Nurullita mengaku dipecat pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri program relawan bersama capres Joko Widodo di Sentul, Bogor, dan mengaku sudah di-bully dalam perjalanan menuju acara. Dia juga mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait program itu. Namun, berdasarkan dia, itu malah jadi materi olok-olok rekan kerjanya di grup WhatsApp.




Keesokan harinya, Nurullita pribadi dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal perilaku Nurullita yang menghadiri program relawan Joko Widodo. Nurullita, didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo), lantas mengadukan perkara ini ke Kemenaker.

"Hari Senin itu juga saya pribadi dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu menentukan Jokowi tapi kau mencari makan di sini, aib dong,' itu kalimat terakhir beliau (atasan)," kata Nurullita menirukan ucapan atasannya.

Sementara itu, pihak perusahaan membantah memecat Nurullita alasannya berbeda pilihan di Pilpres 2019. Dia menegaskan perusahaan sama sekali tidak mengeluarkan surat pemutusan kekerabatan kerja.

"Nggak ada pemecatan, orang beliau yang keluar sendiri," kata Komisaris PT Pelopor Pratama Lancar Abadi Merry Puspitasari ketika dihubungi detikcom, Kamis (21/3).

Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel