Fintech Ini Punya Jurus Jitu Tagih Utang Ke Emak-Emak
Jakarta - Perusahaan teknologi finansial (fintech) salah satunya santunan online belakangan ramai diperbincangkan karena cara penagihannya yang di luar batas. Maklum saja dengan segmen nasabah masyarakat menengah bawah, potensi kredit bermasalahnya cukup besar.
Namun sebagai perusahaan digital seharusnya fintech mempunyai penemuan yang tinggi sekalipun dalam penagihan, sehingga tidak harus menyebabkan masalah.
PT Esta Kapital Fintek misalnya. Perusahaan ini punya taktik yang unik dalam menagih nasabahnya. Perusahaan ini memakai tenaga perempuan dalam hal penagihan utang.
"Menurut kami kalau ditagih perempuan kepada perempuan lebih sungkan, mau ketemu dan dapat diajak berdiskusi bagaimana cara membereskan utang ini apakah direstrukturisasi," ungkapnya dalam program Diskusi Mikro Forum di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Yefta mengatakan, salah satu kunci keberhasilan dalam menagih ialah nasabahnya mau berdiskusi dan terbuka. Sementara kalau si penagihnya ialah pria, menurutnya rata-rata perempuan akan bersikap defensif.
"Bagi kami yang penting beliau mau ketemu dulu, diskusi masalahanya apa. Jangan hingga hilang kontak. Sementara kalau ditagih laki-laki biasanya perempuan itu cenderung takut dan jadinya kabur," tambahnya.
Siasat itu ternyata cukup ampuh. Rasio kredit macet Esta Kapital Fintek hanya 0,47% per Desember 2018. Sementara, lanjut Yefta, rata-rata rasio kredit macet fintech secara industri sebesar 1,45%.
Hingga Desember 2018 Esta Kapital Fintek juga sudah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 33 miliar. Dana itu disalurkan kepada 10.400 nasabah yang semuanya merupakan emak-emak.