Tak Digaji Dan Di-Phk Lewat Sms, Buruh Zombie Mengadu Ke Jokowi
Jakarta -Massa yang tergabung dalam agresi 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK mulai berorasi salah satunya yaitu buruh awak kendaraan beroda empat tangki (AMT). Mereka long march dari gedung sate Bandung sampai ke Istana negara di Jakarta.
Pantauan detikcom di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2017), sekitar pukul 15.21 WIB mereka sudah datang di depan Taman Pandang Istana. Mereka meminta keadilan alasannya pihak PT Pertamina melaksanakan pemutusan kekerabatan kerja sepihak.
Sebanyak 50 buruh didandani layaknya zombie. Selain itu, mereka juga melaksanakan sujud alasannya nazar mereka untuk long march ke Istana terkabul.
"Alhamdulillah zombie AMT Pertamina sudah finishing, kenapa kami lakukan? Ini kami mewakili 10 depot di banyak sekali wilayah Indonesia, dari depot kami ambil 5 orang, zombie dari Bandung ada 50," lanjutnya.
Kostum zombie yang mereka pakai ini untuk mengatakan matinya aturan di Indonesia. Mereka mengaku tidak digaji selama 5 bulan. Selain itu, mereka juga melaksanakan pemutusan kekerabatan kerja (PHK) melalui SMS.
"Apa kekurangan kami, 5 bulan kami kerja tidak di bayar, kami tidak digaji. Upah lembur kita tidak dibayar, PHK lewat SMS," ujar Nuratmo.
Massa sujud syukur alasannya berhasil menunaikan nazar long march dari Bandung ke Istana Merdeka (Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom) |
"Kostumnya kami lakukan ini dalam matinya aturan di Indonesia, penindasan yang perlu dilakukan PT Pertamina, kami di-PHK sehabis nota produk aturan sudah keluar dari dinas provinsi," imbuhnya.
Kondisi tersebut menjadi alasan mereka untuk long march dari Bandung. Buruh zombie ini mewakili sekitar 1.095 karyawan yang di-PHK sepihak oleh PT Pertamina.
Massa AMT ini mengaku sudah mengadu kepada Kementerian BUMN dan ESDM. Namun belum mendapat respons. Mereka berharap Presiden Joko Widodo sanggup mendengar dan menindaklanjuti aduan mereka.
"Setelah kami diangkat pekerja tetap upah lembur kita tidak dibayar, PHK lewat SMS, ini sudah 5 bulan, ini kenapa menjadi alasan kami long march. Kami sudah mengadu ke Kementerian BUMN, ESDM, tapi tidak ada respon. Kami harap mudah-mudahan Jokowi sanggup turun tangan langsung, persoalan ini," ucapnya.
Sumber detik.com