Mengais Bisnis Di Bazar Indonesia Di Moskow

Moskow -Festival Indonesia di Moskow yang berlangsung 3-5 Agustus 2018 tidak hanya menjadi ajang promosi seni budaya Indonesia ke masyarakat Rusia, namun juga sebagai daerah untuk mengais bisnis kolaborasi Indonesia di Rusia.
Baca Juga
Dubes Wahid menawarkan festival ini antara lain untuk membantu para UKM dari berbagai wilayah Indonesia dalam mempromosikan produknya. Hal ini sesuai dengan tema festival, ialah Visit Wonderful Indonesia: Explore our Regions.
Selama festival, berbagai macan produk Indonesia dipamerkan mulai dari aksesoris, souvenir, pakaian, kopi, sambal, blackgarlic, minyak sawit, sampai kuliner, seolah-olah bakso, sate, nasi goreng dan martabak. Pada umumnya produk-produk tersebut diminati warga Rusia.
![]() |
Para penerima yang juga perancang busana dari UKM bergembira bahwa pakaian hasil rancangannya sangat diminati warga Rusia. Begitu pakaian-pakaian diperlihatkan dalam peragaan busana oleh para model warga Rusia, para pengunjung sudah menunggu untuk memilikinya. Di antara pengunjung ada yang membeli lebih dari satu pakaian dan tidak sedikit yang tidak kebagian alasannya ialah jumlahnya terbatas.
Buah tropis masih terbatas di Rusia, sedangkan buah-buahan tersebut diminati warga Rusia. Melihat peluang ini, pada saat Festival Indonesia Direktur PT. Sumatera Siberia Kompaniya Fauzi Nasution eksklusif menciptakan janji dengan Direktur Prodigy Land Co., Ltd dari Moskow Andei Zakharov.
Kedua pihak menandatangani Memorandum Saling Pengertian mengenai pengiriman buah-buahan dari Indonesia ke Rusia. Potensi nilai transaksi kolaborasi ini ialah US$ 50.000 dalam pengiriman setiap dua ahad sekali, atau sekitar US$ 1.200.000 dalam setahun.
Fauzi Nasution menawarkan salah satu tantangan peningkatan intensitas kolaborasi Indonesia dan Rusia ialah tidak adanya penerbangan eksklusif dari Jakarta ke Moskow dan sebaliknya. Menurut Fauzi, penerbangan eksklusif tidak hanya akan meningkatkan arus penumpang, termasuk wisatawan Rusia ke Indonesia dan jasa, tetapi juga barang-barang atau kargo, termasuk ekspor buah-buahan dari Indonesia ke Rusia.
"Tidak adanya penerbangan eksklusif ini bisa mengganggu harga dan kualitas penjualan buah-buahan. Diharapkan adanya penerbangan eksklusif Indonesia ke Rusia bisa segera terealisir," kata Fauzi.
Festival Indonesia ketiga diselenggarakan di Taman "Krasnaya Presnya" seluas 16,5 hektare di sentra kota Moskow. Selama tiga hari penyelenggaraan, Festival dikunjungi lebih dari 135 ribu orang warga Moskow dan sekitarnya.
Sumber detik.com
Sumber https://3i-networkspalangkaraya.blogspot.com