Beda Konsep Dengan Dki, Sandi Akan Bawa Sepakat Oce Ke Nasional

Beda Konsep dengan DKI, Sandi Akan Bawa  Oke Oce ke NasionalFoto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Semarang -Sandiaga Salahudin Uno melaksanakan kampanye beberapa kawasan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia juga berkunjung ke pabrik ponsel dan juga menawarkan training bisnis kepada milenial.

Di Fovere Hotel Semarang, Sandi menjadi pembicara dalam aktivitas "Kekuatan Jejaring Dalam Bisnis". Ia menceritakan pengalamannya ketika terpuruk tanggapan krisis moneter tahun 1997-1998. Saat itu ia harus mengalami PHK. Padahal dikala itu berada di puncak karir.

"Saya menjadi pengusaha secara kecelakaan. Lakukan bisnis jasa yang tidak bermodal dengan 3 karyawan. Saat itu jasa konsultasi alasannya yaitu di Indonesia banyak perusahaan tutup dan butuh konsultasi bisnis. Terus berkembang, jadi perushaan investasi. Sekarang berkembang jadi 28 perusahaan," kata Sandi, Rabu (24/10/2018).

Kepada penerima yang juga pendukungnya itu, Sandi menyampaikan ingin membuka lapangan kerja termasuk membuat para pengusaha kecil berkembang dengan Oke Oce yang akan di nasionalkan.
Beda Konsep dengan DKI, Sandi Akan Bawa  Oke Oce ke NasionalFoto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

Sandi menjelaskan tim Oke Oce sedang melaksanakan test terkait minat warga Semarang untuk menjadi pengusaha. Jika akibatnya baik maka sangat mungkin Oke Oce menjadi aktivitas nasional.

"Baru mau pilot test. Tim Oke Oce mencoba ambil potensi Semarang yang luar biasa isu terkini ingin jadi pengusaha. Kalau hasil nyata akan angkat nasional," ujar Sandi.

Konsep Oke Oce yang diterapkan secara nasional dan yang ada di DKI Jakarta akan berbeda. Modifikasi akan dilakukan sesuai dengan hasil tes nantinya.

"Kalau di Jakarta satu kecamatan satu, mungkin nanti akan satu kabupaten satu center, satu kota satu center, dan satu kampus satu center," tandasnya.

Sandi juga menceritakan pengalamannya mengunjungi pabrik elektronik Advan yang memproduksi ponsel dan juga pabrik produkai televisi Ikedo. Menurut Sandi produsen produk lokal itu perlu didukung.

Ini industri yang Prabowo-Sandi akan perlindungan dan dorong kedepan. Itu industri yang membuat lapangan kerja tapi tidak diberi fasilitas perizinan. Sehingga mereka memotong jumlah pekerja dari 2.000 menjadi 200 untuk yang televisi led dan panel. Untuk handphone mereka kesulitan barang impor," jelasnya.




Sumber detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel